MAKALAH PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI I “Analisis Mikroskopis dan Makroskopis Amylum dan Rhizoma”

BAB I

PENDAHULUAN




1.1   Latar Belakang 

 

Mutu dari simplisia yang digunakan dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan yaitu secara makroskopik (organoleptis) dan mikroskopik. Pemeriksaan makrosopik dilakukan dengan menggunkan kaca pembesar atau tanpa menggunakan alat. Cara ini dilakukan untuk mencari kekhususan bentuk, warna, bau dan rasa simplisia. Pemeriksaan mikroskopik meliputi anatomi simplisia yang memiliki karakteristik tersendiri dan merupakan pemeriksaan spesifik penysun suatu simplisia ataupun haksel. Sebelum melakukan pemeriksaan mikroskopik harus dipahami bahwa masing-masing jaringan tumbuhan berbeda bentuknya. Ciri khas dari masing-masing organ batang, akar dan rimpang umumnya memiliki jaringan penyususn primer yang hampir sama yaitu epidermis, korteks dan endodermis, jari-jari empulur dan bentuk berkas pengangkutnya. Tipe berkas pengangkut umumnya mengacu pada kelas tumbuhan seperti monokotil yang memiliki tipe berkas pengangkut terpusat (konsentris) dan pada dikotil tersebar (kolateral). Sedangkan jaringan sekunder pada organ batang, akar dan rimpang berupa periderm dan ritidorm. Rambut penutup dan stomata merupakan ciri spesifik dari bagian daun serta tipe sel idioblas seringkali menunjukkan ciri spesifik suatu tumbuhan (Soegiharjo, 2013). 

Amilum merupakan suatu senyawa organic jenis polisakarida yang tersebar luas pada kandungan tanaman. Amilum dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penyimpanan sementara dari produk fotosintesis. Amilum juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan yang permanen untuk tanaman, dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun, dan umbi. Amilum merupakan 50-65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang. Secara umum, amilum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amilum oleh asama mineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif. Tanaman dengan kandungan amilum yang digunakan di bidang farmasi adalah jagung (Zea mays), Padi/beras (Oryza sativa), kentang (Solanum tuberosum), ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Manihot utilissima) (Gunawan,2004).

Rhizoma merupakan modifikasi batang beserta daunnya yang terdapat didalam tanah.cabang tumbuh mendatar dan ujungnya terdapat tunas yang diatas tanah dan dapat menjadi tumbuhan baru. Selain sebagai alat perkembang biakan juga senagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Ciri-ciri trumbuhan ini adalah (Bangun.2002):

1.        beruas-ruas dan berbuku-buku.

2.        berdaun, tapi daunnya telah menjelma menjadi sisik.

3.        memiliki kuncup.

4.        tumbuh kepusat bumi yang banyak mengandung air, terkadang muncul keatas tanah.

 

1.2   Tujuan Penulisan

1.    Mempelajari bermacam-macam bentuk amylum secara mikroskopis dan makroskopis

2.    Mempelajari bermacam-macam rimpang secara mikroskopis dan makroskopis


BAB II

PEMBAHASAN

2.1   Data Pengamatan

 

1. Pati Singkong

 

 



Nama simplisia

Amylum Manihot

Nama tanaman

Manihot utillissima Pohl.

Pemerian

Serbuk halus, kadang-kadang berupa gumpalan kecil,warna putih, tidak berbau (aromatik khas lemah), dan tidak berasa

Simplisia

Terdiri atas butir tunggal atau majemuk, berbentuk bulat, terkadang berbentuk seperti helm (topi baja), hilus berada di tengah.

Kegunaan

Bahan tambahan sediaan obat

Pembesaran

10 x 10

Media

Air

 

2. Pati Jagung

 

 

Nama simplisia

Amylum Maydis

Nama tanaman

Zea mays L.

Pemerian

Serbuk halus,, warna putih, tidak berbau (aromatik khas lemah), dan tidak berasa  

Simplisia

Butir-butir tunggal atau majemuk, berbentuk poligonal, hilus konsentris (di tengah) dan retak

Kegunaan

Bahan tambahan sediaan obat

 

Pembesaran

10 x 10

Media

Air

 

3. Pati Beras

  

 

Nama simplisia

Amylum Oryzae

Nama tanaman

Oryza sativa L.

Pemerian

Serbuk sangat halus,, warna putih, tidak berbau (aromatik khas lemah), dan tidak berasa

Simplisia

Butir tunggal atau majemuk, berbentuk segi banyak (poligon), umumnya tidak mempunyai hilus

Kegunaan

Bahan tambahan sediaan obat

Pembesaran

10 x 10

Media

Air

 

 

 

4. Pati Kentang

 

Nama simplisia

Amylum Solani

Nama tanaman

Solanum tuberosum L

Pemerian

Serbuk sangat halus,, warna putih, tidak berbau (aromatik khas lemah), dan tidak berasa

 

Simplisia

Butir tunggal, berbentuk oval, hilus eksentris (dipinggir), lamela jelas

Kegunaan

Bahan tambahan sediaan obat

Pembesaran

10 x 10

Media

Air

 

1. Rimpang kunyit

 

 

 

 

Nama simplisia

Curcumae domestica rhizoma

Nama tanaman

Curcumae domestica Val

Makroskopik

Kepingan tipis, bentuk bulat atau jorong, akar tinggal yang bagian luarnya berwarna kuning cokelat, bau aromatik khas kuat, rasa pahit, agak pedas, dan lama-lama berasa tebal.

Mikroskopik

Fragmen pengenal adalah preparat berwarna kuning, granul pati, gumpalan tidak beraturan berwarna kuning, sel parenkim berisi pati (di dalam air), parenkim dengan sel sekresi, fragmen rambut penutup berwarna kuning, tidak terdapat serabut

Kegunaan

Karminativa, antidiare

Pembesaran

10 x 10

Media

Air

 

2. Rimpang kencur

 

 

 

Nama simplisia

Kaempferiae rhizoma

Nama tanaman

Kaempferiae galanga L

Makroskopik

Keping-keping berbentuk jorong, bagian tepi mbak dan keriput, bagian tengah berwarna putih agak kecoklatan, Bau aromatic khas kuat, rasa pahit, agak pedas, dan lama-lama berasa tebal

Mikroskopik

Fragmen pengenal adalah putir pati yang hampir bulat dengan puting atau sisi bersudut, oleoresi berbentuk gumpalan

Kegunaan

Karminativa, ekspektoran

Pembesaran

10 x 10

Media

Air

 

3. Rimpang Lengkuas/laos

 

Nama simplisia

Galangae rhizoma

Nama tanaman

Alpinia galanga L

Makroskopik

potongan panjang 4-6cm, kadang bercabang, Akar tinggal bulat berbentuk seperti ruas jari dan berwarna merah coklat, bau aromatic khas kuat, rasa pedas

 

Mikroskopik

Serbuk berwarna coklat muda, fragmen pengenal adalah jaringan gabus, butir pati, idioblas berisi minyak dan zat samak, dalam air terlihat butir amylum yang tersebar dan berukuran besar

Kegunaan

Karminativa, antifungi

Pembesaran

10 x 10

Media

Air

 

 

 

 

4. Akar alang-alang

 

 

 

Nama simplisia

Imperatae rhizoma

Nama tanaman

Imperata cylindrica Beauv

Makroskopik

Panjang 4 cm atau lebih, beruas, keriput memanjang, warna kuning jerami, tiap ruas diliputi sisik tipis, jarah antar ruas 1-3 cm, bau aromatic khas lemah, rasa agak pahit

Mikroskopik

Fragmen pengenal adalah fragmen dinsing epidermis, fragmen serabut, pembuluh kayu bernoktah, fragmen parenkim

Kegunaan

Diuretika

Pembesaran

10 x 10

 

Media

Air

 

2.2  Pengertian

            Pemeriksaan makroskopik merupakan pemeriksaan karakteristik suatu tanaman atau simplisia yang dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar atau tanpa menggunakan alat. Tujuannya yaitu untuk mengenal dan mengidentifikasi kekhususan simplisia yang berupa bentuk, warna, bau dan rasa simplisia. Sedangkan pemeriksaan mikroskopik meliputi anatomi simplisia yang memiliki karakteristik tersendiri dan merupakan pemeriksaan spesifik penyusun suatu simplisia ataupun haksel dibawah mikroskop dengan perbesaran tertentu. Tujuannya yaitu untuk mengetahui anatomi bagian tumbuhan baik itu pada bagian akar, daun maupun kayunya. Sebelum melakukan pemeriksaan mikroskopik harus dipahami bahwa masing-masing jaringan tumbuhan berbeda bentuknya.

Amylum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian. Amylum terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan 80% bagian yag tidak larut air (amilopektin). Hidrolisis amylum oleh asam mineral menghasilkan glukosa sebagai produk akhir secara hampir kuantitatif. Amylum dapat dihidrolisis sempurna dengan menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa. Identifikasi secara kimiawi kandungan amilum bertujuan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya amilum dalam sampel yakni dengan cara uji iodine. Pada uji ini sampel yang mengandung amilum akan berubah warna menjadi biru. Sampel terlebih dahulu dipanaskan agar amilum dapat larut sempurna dnegan air sehinggga lebih mudah dalam pendeteksian kandungan amilum. Berdasarkan hasil percobaan sampel yang telah dipanaskan kemudian ditetesi dengan iodine berubah menjadi biru ini dikarenakan warna biru yang dihasilkan diperkirakan adalah hasil dari ikatan kompleks antara amilum dengan iodin.

Amilum juga disebut dengan pati. Pati yang diperdagangkan diperoleh dari berbagai bagian tanaman, misalnya endosperma biji tanaman gandum,jagung   dan   padi;   dari   umbi   kentang;   umbi   akar  Manihot  esculenta  (patitapioka); batang  Metroxylon sagu  (pati sagu); dan rhizoma  umbi tumbuhanbersitaminodia   yang   meliputi  Canna   edulis,  Maranta   arundinacea,   danCurcuma angustifolia (pati umbi larut). Dalam dunia farmasi, amilum digunakan sebagai bahan penyusun dalam serbuk dan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan farmasi yang meliputi bahan pengisi tablet, bahan pengikat, dan bahan penghancur. Sementara  suspensi amilum  dapat diberikan  secara oral sebagai  antidotum terhadap  keracunan  iodium  dam  amilum   gliserin   biasa  digunakan  sebagai emolien dan sebagai basis untuk supositoria. Jika ditinjau dari struktur anatominya, pada butir amilum tampak adanya lapisan mengelilingi  hilus, yang disebut  lamela. Apabila  hilus terletak  dipinggir, disebut amilum eksentris. Lapisan dalam amilum (lamela) terbentukkarena pemadatan molekul dan perbedaan kadar air pada awal pertumbuhantiap lapisan. Jumlah lamela pada amilum seleria terkait dengan jumlah hariselama pertumbuhan amilum. Butir amilum jika  dilihat dengan mikroskop cahaya terpolarisasi tampak  terang. Posisi hilus, bentuk dan ukuran  butir,maupun   penampilannya  sebagai amilum tunggal atau amilum majemuk memungkinkan untuk mengenali spesies tumbuhan dengan melihat tepungnya

Rimpang atau Rhizoma sesungguhnya adalah batang beserta daunnya yang terdapat di dalam tanah, bercabang-cabang dan tumbuh secara horizontal (mendatar), dan dari ujungnya dapat tumbuh tunas yang muncul di atas tanah dan dapat tumbuh menjadi individu baru. Jika tunas di ujung rhizoma dan ketiak tumbuh menjadi tanaman baru, tanaman tersebut tetap bergabung dengan tanaman induknya sehingga membentuk rumpun.

Ciri-ciri umum rimpang yaitu panjang rimpang 15-35 cm, lebar rimpang 7-19 cm, tebal rimpang 1, 5-2, 8 cm, warna kulit rimpang coklat  keputihan, bentuk ruas panjang pipih besar, panjang ruas pertama 3-8 cm, jumlah ruas 3-5 /rimpang, warna daging rimpang putih kekuningan, rasa daging rimpang hangat, aroma rimpang kurang menyangat, diameter akar 0, 1-0,28 cm, panjang akar 12-20 cm, batang semu berair (herbacious) bentuk batang bulat, warna hijau, jumlah batang 3-5 rumpun, lilit batang 3-5 cm, tinggi batang semu 40-80 cm. Rhizoma berfungsi sebagai alat perkembangbiakan dan tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.

Ciri khas dari masing-masing organ batang, akar dan rimpang umumnya memiliki jaringan penyususn primer yang hampir sama yaitu epidermis, korteks dan endodermis, jari-jari empulur dan bentuk berkas pengangkutnya. Tipe berkas pengangkut umumnya mengacu pada kelas tumbuhan seperti monokotil yang memiliki tipe berkas pengangkut terpusat (konsentris) dan pada dikotil tersebar (kolateral). Sedangkan jaringan sekunder pada organ batang, akar dan rimpang berupa periderm dan ritidorm. Rambut penutup dan stomata merupakan ciri spesifik dari bagian daun serta tipe sel idioblas seringkali menunjukkan ciri spesifik suatu tumbuhan.

 

 

2.3   Cara Pemeriksaan

Pada uji mikroskopis disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan, diambil sedikit amylum dan rhizoma, diletakan pada kaca preparat  agar pada saat pengamatan memudahkan untuk melihat jaringan pada rhizoma dan pati lalu ditambahkan air lalu ditutup dengan objek glass. Amati jaringan yang terlihat dibawah mikroskop. Lakukan dengan perbesaran yang terendah terlebih dahulu lalu bertahap dengan melakukan perbesaran selanjutnya.

           


 

BAB III

PENUTUP

3.1   Kesimpulan

            Berdasarkan pengamatan tentang analisis mikroskopis dan makroskopis amylum dan rhizoma dapat disimpulkan bahwa:

1.      Untuk membedakan macam-macam amilum dan rhizoma dilakukan dua pengujian yaitu secara makroskopis dan mikroskopis, pada uji makroskopis untuk mengenal dan mengidentifikasi kekhususan simplisia yang berupa bentuk, warna, bau dan rasa simplisia , pada uji secara mikroskopis dengan bantuan alat mikroskop perbesaran 10 X 10 dapat diamati melihat anatomi jaringan, perbedaan bentuk pati dan rhizome.

2.      Butir-butir pati memiliki bentuk yang berbeda-beda, warna dominannya putih, tidak memiliki rasa, serta tidak berbau.

3.      Pada pengamatan mikroskopik, terdapat jaringan penyusun yang terdapat hilus dan lamela diberbeda tempat

4.      Kepingan rhizome memiliki bentuk yang berbeda-beda, warna dominannya agak kecoklatan, pada umumnya memiliki bau aromatik yang khas, memiliki rasa agak pedas dan pahit.

5.      Pada pengamatan mikrokopis terdapat fragmen pengenal yang mencirikan rhizome satu dengan yang lainnya.

3.2   Saran

1.      Sampel bahan dan alat yang digunakan diperhatikan kebersihannya agar hasil yang didapat lebih baik dan sesuai dengan hasil yang di inginkan.

2.      Untuk dapat melihat jaringan-jaringan yang terdapat didalam sampel praktikan harus teliti dalam pegolahan simplisia dan penglihatan dibawah mikroskop.

3.      Hendaknya memanfaatkan bahan simplisia sebagai obat tradisional senantiasa memperhatikan kualitas, kebersihannya karena  mungkin saja bahan simplisia para pengumpul bahan simplisia memiliki mutu yang rendah.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Bangun,A,P. 2002. Bagian pokok pada tumbuhan. Jakarta: Erlangga.

 

Gunawan,D.,Mulyani,S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya

 

Soegiharjo, C. J. 2013. Farmakognosi. Citra Aji Parama. Yogyakarta.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK II SINTESIS ASPIRIN

MEMBUAT MASKER ALAMI UNTUK MENCERAHKAN WAJAH